Yeremia 11:18-23 | Bahtera Anti Kandas

Renungan Khotbah Tafsir Yeremia 11:18-23 Lakukan hal ini bila bahtera kita kelebihan muatan dan terancam kandas.
Yeremia 11:18-23

Bahtera Anti Kandas — Samuel Plimsol adalah anggota Parlemen Inggris, kira-kira satu abad yang lalu. Ia sedih sekali ketika mengetahui ada kapal barang yang tenggelam di dasar laut dan menimbulkan korban jiwa dan materi yang besar karena sarat dengan muatan.

Oleh sebab itulah, ia mengusulkan suatu undang-undang yang menentukan garis batas muatan yang harus tertera di badan kapal barang. Apabila muatan barang menyebabkan kapal turun mencapai garis batas tersebut, maka pemuatan barang harus dihentikan.
Sekarang, para pelaut menyebut tanda itu: "garis Plimsol".

Sebelum lanjut, bapak dan ibu bisa juga mengakses dan subscribe kanal Youtube kami dengan mengklik link dibawah ini. Terimakasih, Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.

https://www.youtube.com/@gerryatje

Jika diibaratkan kehidupan bak bahtera yang mengarungi samudera, maka kita adalah bahtera yang membawa muatan untuk sampai ke tujuan. Dan seringkali, muatan yang kita bawa ternyata terlalu berat sehingga ada kemungkinan bahtera terancam tenggelam.

Berat, bukan hanya karena kita telah dipenuhi oleh “beban muatan” yang memang menjadi bawaan kita, tetapi juga terdapat muatan-muatan lainnya yang “berasal dari luar sana dan dihempaskan ke dalam bahtera kita”.
Yeremia 11:16-23
Nyawa Yeremia terancam di Anatot
11:18 TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku.
11:19 Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: "Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!"
11:20 Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
11:21 Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang orang-orang Anatot yang ingin mencabut nyawaku dengan mengatakan: "Janganlah bernubuat demi nama TUHAN, supaya jangan engkau mati oleh tangan kami!" --
11:22 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku akan menghukum mereka: pemuda-pemuda mereka akan mati oleh pedang, anak-anak mereka yang laki-laki dan perempuan akan habis mati kelaparan;
11:23 tidak ada yang tinggal hidup di antara mereka, sebab Aku akan mendatangkan malapetaka kepada orang-orang Anatot pada tahun hukuman mereka."
Yeremia membawa muatan kepercayaan dari Tuhan di banteranya untuk membawa kabar pertobatan bagi Israel.

Tugas yang berat dan Yeremia bersedia. Dalam perjalanan mengarungi bahtera pelayanan itulah lambat laun Yeremia menyadari (ayat 18-19) bahwa bahteranya menghadapi “muatan yang berasal dari luar” yang mengancam bahtera kandas.

Ancaman pembunuhan yang diterima oleh Yeremia menjadi muatan yang “tak diharapkan muncul”, akan tetapi mau tak mau memang harus dihadapinya.


Ironisnya, ancaman pembunuhan itu dilakukan orang-orang yang seharusnya ada dalam rute perjalanan yang sama dengan yang ditempuh oleh Yeremia.

Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini disebutkan tentang orang-orang Anatot (ayat 21) yang mengancam keselamatan Yeremia.

Siapakah orang-orang Anatot ini?


Mereka adalah orang-orang Lewi. Yups, mereka adalah imam-imam bangsa Israel sendiri yang tinggal di kota Anatot, suatu tempat khusus bagi pemukiman para imam (Yosua 21:13-18, 1 Taw. 6:54-60).

Ironis karena yang seharusnya adalah “kawan seperjalanan”, namun malah menjadi “musuh dalam perjalanan”.

Ketika ancaman itu terjadi, “Garis Plimsol” bahtera Yeremia mulai menunjukkan bahwa bahtera telah melebihi batas muatan dan terancam kandas.

Menarik, karena Yeremia ketika mengetahui bahwa bahteranya telah kelebihan muatan, dengan segera menyadari bahwa ada hal-hal yang menjadi bagian “urusannya Tuhan”. Pembelaan agar Yeremia “tidak kandas” adalah datang dari Tuhan (ayat 20-23).

Bila tergerak mendukung pelayanan kami di media website dan channel Youtube, bapak dan ibu bisa menyampaikan dukungan donasi ke nomor rekening:

BCA 1080463606

Dalam kehidupan keseharian kita, kita pasti dengan mudah menyadari bahwa bahtera kita dipenuhi oleh berbagai muatan: pikiran tentang perekonomian keluarga, sekolah anak, dapur ngebul dll.

Tidak perlu ditambahi dengan muatan asing yang tidak kita harapkan ada di bahtera kita saja kita sudah berat, apalagi ketika bahtera kita “dilempari dengan muatan asing” yang makin memberatkan hingga melebihi garis plimsol bahtera kita.

Ya, muatan asing yang tidak diharapkan seperti tetangga gibah tentang kita, difitnah, dikucilkan karena ikut jalan Tuhan atau bahkan … seperti halnya Yeremia, ada orang yang sejahat itu kepada kita.

Saat itu terjadi dalam perjalanan bahtera kita, segeralah menyadari apa yang telah disadari oleh Yeremia dalam pembacaan Alkitab kita hari ini:

Ada beban-beban muatan yang “itu bukanlah urusan kita melainkan urusannya Tuhan”. Tuhanlah yang akan selalu menunjukkan pembelaannya dan jalan keselamatannya bagi kita.

Tidak ada beban yang terlalu berat jika kita mengangkatnya bersama-sama Allah. (Liem Hwa Yung)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>