2 Samuel 7:1-14a | Harapan Ditolak, Iman Bertindak

Renungan Khotbah Tafsir 2 Samuel 7:1-14a Kita hidup di tengah dunia yang sama sekali tidak ramah dengan harapan.
2 Samuel 7:1-14

Harapan Ditolak, Iman Bertindak — Film Walk to Remember, menceritakan tentang seorang pemuda bandel jatuh hati pada seorang gadis yang menuliskan cita-cita pada buku tahunan sekolah bahwa dia, "ingin melihat mukjizat".

Mereka berpacaran hingga akhirnya gadis itu memberitahukan bahwa ia menderita leukimia. Cintanya yang besar membuat dia berjuang sekuat tenaga untuk pemulihan pujaan hatinya.

Cintanya yang besar juga yang membuat ia mengubah hidupnya dan menikah, walaupun tak berapa lama setelah menikah, pujaan hatinya meninggal.


Bertahun-tahun kemudian, pemuda ini mendatangi rumah keluarga istrinya dan berjumpa dengan ayahnya sambil berkata: "Maaf, saya tidak bisa mengabulkan cita-citanya untuk melihat mukjizat."

Ayah mertuanya lalu berkata: "Istrimu telah melihat mukjizat. Mukjizatnya adalah kamu."



Dibalik harapan yang tak sesuai dengan kenyataan (ingin melihatnya sembuh, tapi ternyata tidak sembuh), ada anugerah yang Tuhan nyatakan (kehadiran pujaan hatinya mengubah dan menyelamatkan hidupnya).

Bertepuk Sebelah Harapan

Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, kalau dipikir-pikir apa salahnya memiliki pengharapan untuk membangun Bait Allah? Sama sekali tidak salah.

Sebelum lanjut, bapak dan ibu bisa juga mengakses dan subscribe kanal Youtube kami dengan mengklik link dibawah ini. Terimakasih, Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.

https://www.youtube.com/@gerryatje
2 Samuel 7:1-14a
Janji TUHAN mengenai keturunan Daud yang akan mendirikan Bait Suci
7:1 Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling,
7:2 berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda."
7:3 Lalu berkatalah Natan kepada raja: "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab TUHAN menyertai engkau."
7:4 Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian:
7:5 "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami?
7:6 Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.
7:7 Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?
7:8 Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.
7:9 Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.
7:10 Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu,
7:11 sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu.
7:12 Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
7:13 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.
7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.
Daud, dipuncak kejayaannya sebagai raja, sangat paham bahwa tidak layak baginya untuk melihat tabut Allah (simbol kehadiran Allah di tengah umatNya) hanya berada di tenda, sedangkan dirinya berada di istana yang megah (ayat 2).

Menarik, karena Nabi Natan pada awalnya setuju dengan harapan Daud itu (ayat 3), sebelum akhirnya Tuhan melalui Natan menyampaikan penolakan atas harapan Daud (ayat 4-14a).

Harapan Ditolak, Iman Bertindak

Lebih menarik lagi adalah saat kita tahu respon Daud terhadap penolakan itu. Bacalah perikop selanjutnya (ayat 16-19): Daud bersyukur.

Lha kok bisa ditolak malah bersyukur?


Coba lihat dua perbandingan ayat ini:

Ay. 2: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah (Ibrani: beth) …”
Ay. 11: “…TUHAN akan memberikan keturunan (ibrani: beth) kepadamu.”

Catatan: TB 2 menerjemahkan kata "keturunan" di ayat 11 bahkan dengan lebih jelas lagi: dinasti

Dua kata ibrani yang sama, yaitu “beth”, yang memiliki arti berbeda di dua kalimat tersebut.

Ketika Daud berpikir dan berharap dirinya bisa “membangun rumah” yaitu beth (rumah) bagi Allah, justru Allah yang hendak “membangun rumah” yaitu beth (keturunan) Daud.

Ayat yang juga menegaskan tentang Mesias, keturunan Daud, yang merupakan salah satu nubuat terawal tentang kehadiran Kristus.

Bila tergerak mendukung pelayanan kami di media website dan channel Youtube, bapak dan ibu bisa menyampaikan dukungan donasi ke nomor rekening:

BCA 1080463606

Dunia yang Tidak Ramah pada Harapan

Dalam keseharian hidup kita, kita memang lebih mudah dan sering menganggap bahwa kita hidup di tengah dunia yang sama sekali tidak ramah dengan harapan-harapan kita.


Kita hari ini pasti dengan mudah mengingat semua harapan-harapan kita yang berujung dengan … kekecewaan.

Pada awalnya.

Helen Keller pernah berkata,
“Ketika satu pintu kebahagian tertutup, pintu yang lain terbuka. Hanya sering kali kita terpaku begitu lama pada pintu yang tertutup sehingga tak melihat yang telah terbuka untuk kita.”

Obati kekecewaan kita dengan iman yang membuat kita mau bertindak, meneruskan perjalanan bersama Tuhan.

Hingga akhirnya kita menemukan pintu lain yang terbuka, yang jauh-jauh lebih indah dari apa yang pernah kita harapkan dahulu.

Sulit untuk mengatakan apa yang mustahil, karena impian masa lalu adalah harapan hari ini dan kenyataan pada masa depan. (Robert Goddard)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>