1 Samuel 18:1-5 | Sahabat Sejati

Renungan Khotbah Tafsir Ada kuasa Tuhan yang ikut campur tangan dalam sebuah persahabatan.
I Samuel 18:1-5

Sahabat Sejati — Film Tai Chi Masters (1993) bercerita tentang dua orang sahabat sejak kecil di sebuah biara shaolin, yaitu Tienbao dan Junbao.

Sahabat (hampir) Sejati

Tumbuh dewasa bersama, hingga mereka berdua dikeluarkan dari biara karena insiden yang melibatkan perlawanan terhadap otoritas biara.

Mereka menemukan jalan hidup yang berbeda: Junbao bergabung dengan kelompok pemberontak, tetapi Tienbao memilih untuk menjadi tentara kerajaan.

Keadaan itu yang menjadi konflik utama sehingga mereka berdua akhirnya berubah haluan dari sahabat menjadi seteru.

Melalui film itu, kita bisa menyadari bahwa keserakahan dan kekuasaan bisa menghancurkan ikatan persahabatan.

Sahabat Sejati

Bacaan Alkitab kita memiliki nuansa yang sama sekali berbeda.

Sebelum lanjut, bapak dan ibu bisa juga mengakses dan subscribe kanal Youtube kami dengan mengklik link dibawah ini. Terimakasih, Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.

https://www.youtube.com/@gerryatje
1 Samuel 18:1-5
Daud dan Yonatan
18:1 Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
18:2 Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya.
18:3 Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.
18:4 Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
18:5 Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul.
Mengambil latar belakang tepat setelah Daud berhasil mengalahkan Goliath (1. Sam. 17:57-58), Daud kemudian dijamu oleh keluarga kerajaan (ayat 1-4). Di titik inilah ikatan persahabatan antara Daud dan Yonatan di mulai.

Saking kuatnya ikatan persahabatan yang Daud dan Yonatan bangun sejak awal di bacaan kita hari ini (perhatikan saja kalimat-kalimat di ayat 1-3), sampai-sampai beberapa orang di luar sana (di Barat) ada yang menjadikan kisah ini sebagai “dasar pembenaran” untuk LGBT.

Contohnya, lihatlah salah satu respon yang menyanggah hal itu di sini: https://www.neverthirsty.org/bible-qa/qa-archives/question/david-and-jonathan-same-sex/


Pembacaan Alkitab kita hari ini sebenarnya belum menunjuk pada ujian dari suatu ikatan persahabatan. Karena bacaan kita hari ini belum menunjukkan konflik yang terjadi selanjutnya.

Apa yang terjadi selanjutnya setelah Daud diangkat oleh Saul sebagai kepala para prajurit Israel (ayat 5), itulah yang menjadi ujian ikatan persahabatan Daud dan Yonatan.


Sedikit gambaran tentang yang terjadi selanjutnya, kita tahu bahwa hubungan Daud dan Saul akhirnya memburuk seiring dengan kedengkian Saul terhadap Daud (perikop selanjutnya dari bacaan kita hari ini).

Namun di tengah semua keruwetan antara hubungan Daud dengan “bapaknya Yonatan”, tidak membuat ikatan persahabatan Daud dan Jonathan melemah (1 Sam. 20).

Bila tergerak mendukung pelayanan kami di media website dan channel Youtube, bapak dan ibu bisa menyampaikan dukungan donasi ke nomor rekening:

BCA 1080463606

Yang paling epic adalah, ketika Saul dan Yonatan wafat saat berperang melawan bangsa Amalek, bukan hanya Daud meratapi kematian Saul dan Yonatan (2 Sam. 1:17-27), lebih dari itu, Daud menunjukkan kasihnya pada keturunan Saul (2 Sam. 9) karena pengingatannya terhadap perjanjian dengan sahabatnya, Yonatan. (1 Sam. 20:14-17).

Aku dan Kamu?

Hari ini kita melihat melalui ikatan persahabatan yang kuat, Tuhan ikut campur tangan dalam bertahannya Daud dari konflik yang terjadi, hingga akhirnya kita melihat bahwa dari persahabatan itu pula Tuhan menjagai kelangsungan hidup keluarga Yonatan.

Bagaimana dengan kehidupan kita bersama orang-orang yang ada di sekitar kita hari ini?


Bayangkan saja bila semangat persahabatan Daud dan Yonatan juga kita temukan dalam keseharian hidup kita: di keluarga, di lingkungan sekitar atau bahkan di gereja. Betapa kuatnya kebersamaan kita hari ini jika kita semua menunjukkan sikap saling bersahabat satu sama lainnya.

Sharing:
Bagaimana cara kita membangun ikatan persahabatan yang kuat?

Anda tidak bisa mengatakan telah kehilangan sahabat. Jika persahabatan bisa berakhir, berarti persahabatan itu tidak pernah terjadi. (Mayza Blanco Martinez)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>