Lukas 2:1-7 | Konser Natal
Renungan Khotbah Tafsir Lukas 2:1-7 Natal adalah konser Allah yang menggerakkan segala sesuatunya untuk menggenapi nubuat keselamatan bagi kita.

Konser Natal — Syalom bapak dan ibu semuanya. Selamat Natal untuk kita semua. Hari ini semoga membawa kebahagiaan dan kedamaian Natal bagi kita semua, Natal di tengah pandemi.
Melihat apa yang sudah dipersiapkan dan diperjuangkan oleh kita semua untuk bisa melaksanakan perayaan Natal seperti ini, rasanya bahagia - sukacita.
Konsep Natal tahun ini di tengah pandemi yang masih terjadi adalah Konser Natal Virtual melalui media Zoom. Bersyukur sekali karena kali ini justru kita merayakan dengan cara jauh lebih banyak melibatkan semua orang: keluarga jemaat, untuk ikut ambil bagian secara langsung (dalam bentuk pujian bersama, dll) di perayaan Natal kali ini.
Natal Pertama
Sebenarnya Natal pertama, ketika Yesus lahir, memang benar-benar sebuah konser. Natal adalah konsernya Allah yang melibatkan banyak orang dan melibatkan banyak hal lainnya. Konser dari kata concerto, artinya pertunjukan, perjuangan.Lukas 2:1-7
Kelahiran Yesus
2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--
2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--
2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Jarak antara Nazaret (tempat tinggal Yusuf dan Maria) adalah 175 kilometer. Dan Yesus bisa lahir di Bethlehem karena keterlibatan perintah Kaisar Agustus yang menyuruh semua orang sensus (ayat 1-2).
Jadi, Yesus kayak hanya numpang lahir saja di Bethlehem ya. Karena setelah sensus, Yusuf dan Maria kembali ke Nazareth dan Yesus tumbuh besar di Nazareth.
Konser Allah
Akan tetapi semoga kita mengingat ayat ini:Mikha 5:1
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Dapat yang saya maksud?
Natal pertama adalah konser Allah yang menggerakkan segala sesuatunya untuk mencapai tujuan penggenapan nubuat keselamatan yang telah dirancangNya itu.
Dan hasil dari konser Natal Allah adalah sukacita, damai sejahtera, karena Imanuel! Allah beserta kita.
Konser Kita
Hari ini, semoga damai Natal itu tinggal tetap dalam hati dan pikiran kita di tengah keluarga dan dalam kebersamaan kita sebagai keluarga jemaat.Saya sebenarnya berharap bahwa damai sejahtera itu ada juga dalam kehidupan bersama dengan orang-orang yang lain di luar sana ...
Tapi kalau mau realistis, bukankah kita tidak bisa menjamin dalam kehidupan bersama kita dengan orang lain di luar sana kita bisa menemukan damai sejahtera itu?
Kitanya pasti mau damai dan sejahtera, tapi akan selalu ada orang-orang di luar sana yang kerjanya hanya menyakiti, ngeselin, bikin rusuh. Bener kan?
Tugas kita setelah kebaktian Konser Natal ini selesai adalah ... mari kita lanjutkan Konser Natal saat ini ke dalam kehidupan bersama kita selanjutnya.
Perjuangkanlah dan tunjukkanlah damai sejahtera itu ada di tengah keluarga dan di tengah kehidupan bersama kita sebagai keluarga jemaat Allah.
Sehingga, meskipun kita bisa saja terluka, bergumul di luar sana, ... tetapi di sini, di rumahku, di keluargaku, di keluarga jemaat di mana ku berada, ... kita tahu bahwa kita akan bertemu dengan orang-orang yang memulihkan, menopang dan menyelamatkan kehidupan kita.
Selamat melanjutkan Konser Natal kita.
Terkadang, Ia bergerak sebelum kita dan terkadang setelah kita. Tetapi Ia tidak akan bergerak tanpa kita. Tanpa Allah, kita tidak akan sanggup. Tanpa kita, Allah tidak akan mau. (John C. Maxwell, Running with The Giants, 116)