Galatia 4:12-20 | Dahulu, Kini dan Selamanya

Tafsir Galatia 4:12-20 Jangan biarkan konflik yang terjadi menghalangi kebahagiaan yang telah susah payah kita bangun selama ini
Galatia 4:12-20

Dahulu, Kini dan Selamanya — Syalom bapak dan ibu semuanya. Membaca perikop kita hari ini, saya jadi teringat akan proses yang dialami oleh setiap kita dari kali pertama kita bertemu suami atau istri kita (berarti dari awal sebelum pacaran ya), kemudian jatuh cinta dah akhirnya menikah.

Perjalanan pemberitaan Injil oleh para rasul (siapapun itu) kan seperti itu juga ya. Mereka pergi ke kota-kota memberitakan Injil, kemudian ada orang-orang yang jatuh cinta pada Kristus karena pemberitaan Injil tersebut dan akhirnya mereka menjadi satu keluarga yang baru di dalam persekutuan orang percaya, gerejaNya.

Perikop kita hari ini mengisahkan bagaimana keluarga jemaat Tuhan itu sedang mengalami suatu keributan. Konflik.
Galatia 4:12-20
Ingatlah akan hubungan kita yang semula
4:12 Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab akupun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu.
4:13 Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku.
4:14 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.
4:15 Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku.
4:16 Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
4:17 Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka.
4:18 Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain dalam perkara-perkara yang baik, asal pada setiap waktu dan bukan hanya bila aku ada di antaramu.
4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
4:20 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.
Rasul Paulus mengawali perikop kita dengan menceritakan bagaimana kisah perjumpaan dirinya dengan (calon, karena terjadi di masa yang lalu) keluarga jemaat di mana ada penerimaan yang luar biasa oleh mereka sewaktu kali pertama mereka berjumpa.

Galatia 4:13-14
13 Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku. 14 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri.

Apa yang bisa dianggap orang lain sebagai sesuatu yang hina dan menjijikkan dalam diri rasul Paulus, karena rasul Paulus sakit, ternyata bisa diterima oleh mereka dan mereka pun menjadi orang percaya.

Sayangnya kebahagiaan itu, yang dahulu ada, tidak terjadi lagi di saat rasul Paulus menuliskan surat ini kepada jemaat.

Galatia 4:15
Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku.

Jadi dapat alurnya ya.

Dahulu --- Sekarang --- Ke depan
Bahagia --- Konflik --- ???

Kalau orang mah menikah kan pengharapannya selalu:

Dahulu --- Sekarang --- Ke depan
Bahagia --- Bahagia --- Bahagia selamanya

Mirip dengan yang di kartun-kartun itu, and they lived happily ever after.

Puji Tuhan kalau memang itu terjadi dalam kehidupan kita sampai sekarang. Akan tetapi apa iya selalu bahagia tanpa ada konflik di tengah kehidupan rumah tangga kita, keluarga jemaat kita? Bahagia selalu?

Dari dahulu saya sudah bilang bahwa akan ada waktunya suatu hari nanti bapak dan ibu sebagai keluarga jemaat akan berkonflik dengan saya sebagai pendeta jemaatnya dalam kehidupan berjemaat.

Dan benerkan sudah ada yang berkonflik dengan saya. Dan saya bersyukur karena melalui konflik seperti itu justru menjadi proses pembelajaran yang luar biasa agar di antara kita sama-sama saling bertumbuh dan saling memahami satu sama lainnya.

Hari ini ada beberapa hal yang ingin saya ajak untuk kita renungkan bersama-sama.

Tidak ada kebahagiaan yang tidak diperjuangkan

Kita sama-sama harus berjuang untuk mempertahankan kebahagiaan itu tetap tinggal di dalam kebersamaan kita.

Itu yang dilakukan oleh rasul Paulus di perikop kita hari ini. Rasul Paulus berjuang untuk memulihkan kehidupan bersama dengan jemaat di Korintus.

Harus ada orang yang mengambil inisiatif untuk berjuang dan saya selalu percaya bila konflik terjadi di dalam kehidupan kebersamaan, satu orang yang berinisiatif dan berjuang untuk pulih akan bisa mengubah keadaan. Apalagi bila yang berjuang rame-rame, pasti pemulihan ada.

Yang repot adalah kalau sudah tidak ada lagi yang berjuang sama sekali.

Tak Pernah Berhenti Belajar untuk Memahami

Yang terakhir, ternyata proses belajar untuk lebih saling memahami satu sama lain ini adalah suatu proses yang tidak pernah berhenti. Selalu harus dilakukan tiap-tiap waktu.

Bahkan konflik pun bisa terjadi karena kita telah belajar untuk lebih saling memahami. Contohnya: sudah tahu gak suka, tapi masih juga dilakukan. Pengetahuan itu kan di dapat dari perjalanan bersama, bila dilakukan pasti akan memicu konflik.

Ketika konflik terjadi, mari duduk bersama, mari kita berbicara dari hati ke hati sebagai satu keluarga yang telah Tuhan satukan.

Tuhan kan tidak sembarangan dalam mempersatukan kita dalam kebersamaan ini, mau itu sebagai keluarga di rumah ataupun dalam kehidupan keluarga jemaat Tuhan di gereja ini.

Jangan biarkan konflik yang terjadi menghalangi kebahagiaan yang telah susah payah kita bangun selama ini.

Sebagian orang mengejar kebahagiaan, sebagian lagi menciptakannya. (Anonim)

You may like these posts

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>